Sabtu, 21/06/2014, 07:16:15
Jelang Ramadhan-Lebaran, Stok Elpiji Ditambah 12%
Laporan Riyanto Jayeng

Rapat Tim Pengarah dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (Foto: Jayeng)

PanturaNews (Tegal)- PT Pertamina dan Kementrian ESDM akan menambah jumlah stok Elpiji ukuran 3 Kg sebanyak 12 persen dari kuota kebutuhan Kota Tegal sebesar 9.100 tabung per hari. Dari penambahan stok itu maka kuota kebutuhan elpiji ukuran 3 Kg di Kota Tegal mulai awal bulan Juli mendatang menjadi 10000 tabung per hari.

Penambahan stok itu terbagi menjadi dua katagori, 8 % untuk realisasi penambahan kebutuhan kuota dan 4 % untuk cadangan. Penambahan stok itu sebagai jawaban meningkatnya kebutuhan gas elpiji 3 Kg saat bulan puasa ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Sabtu 28 Juni mendatang.

Hal itu disampaikan oleh Bandoe Widiarto selaku Sekretaris Tim Pengarah dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) usai rapat TPID, kemarin.

Menurut Bandoe, menghadapi puasa dan lebaran  dan mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan bahan pokok masyarakat, pemerintah Kota Tegal berencanaakan melakukan pasar murah di empat kecamatan dimulai pada minggu ke dua bulan Juli 2014.

Di sisi lain Bandoe menjelaskan, untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3kg di kota Tegal saat ini Rp. 4.250/kg pada titik serah pangkalan atau Rp. 12.750/tabung.  Sedangkan agen elpiji di Kota Tegal sepakat untuk tidak menaikkan harga pada titik serah pangkalan sampai dengan bulan Desember 2014, sehingga masyarakat tidak perlu kawatir akan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pada elpiji 3 kg.

Sementara untuk elpiji 12 kg mengalami kenaikan hargaRp.1.000,-/kg dari sebelumnya Rp. 82.700/Tabung menjadi Rp.94.700/tabung pada titik serah pangkalan.

Lebih jauh Bandoe menjelaskan, berdasarkan hasil Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal pada tanggal 18 Juni 2014 yang dipimpin oleh Sekretaris Tim Pengarah. Menurutnya, inflasi bulan Juni2014diperkirakanberada pada kisaran 0,40% - 0,60% (mtm) mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,01% (mtm).

Sedangkan isu strategis yang berhasil menjadi catatan TPID antara lain, naiknya harga sejumlaha komoditas pokok seperti,  beras, daging sapi, daging ayam ras, susu, telur ayam ras,  bawang merah, bawang putih, semen. Sementara itu komoditas yang mengalami penurunan harga diantaranya, cabe rawit dan cabe merah, sayuran.

Pemerintah juga menaikkan Tarif Tenaga Listrik(TTL) untuk konsumen dengan daya 1.300 watt ke atas kecuali golongan sosial dan industri hingga daya 200 kVA. Kenaikan tariff TTL ini akan diberlakukan mulai bulan Juli 2014.

Pada bulan Mei 2014, PDAM melakukan penyesuaian harga dengan menghitung kenaikan tarif pdam pada kisaran 4% dari UMKterbagi dalam 3 tahap, pada Mei 2014 dari Rp.1.800/m3naik menjadi Rp.2.600/m3, pada Mei 2015 dari Rp.2.600/m3naik menjadi Rp.3.000/m3 dan pada Januari 2017 dari 3.000/m3naik menjadi 3.400/m3 .

“Secara umum, kenaikan harga beras yang terjadi di bulan ini tidak terlalu tinggi walaupun sedang dalam periode puncak masa tanam. Hal ini salah satunya disebabkan oleh upaya sinergis yang dilakukan oleh jajaran Pemkot Tegal melalui penyaluran raskin pada bulan Juni 2014 (tanggal 9-10Juni 2014), sementara raskin pada Juli 2014 akan disalurkan lebih awal dengan penerima manfaat sebanyak 11.026 RTSPM,” kata Bandoe.

Bandoe menambahkan, Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal secara konsisten terus mendukung upaya peningkatan produksi tanaman pangan khususnya padi dengan melaksanakan sejumlah program mengacu pada sapta usaha tani seperti mengadakan demplot-demplot percontohan, sekolah lapang pengendalian hama terpadu (SLPHT), pembagian benih padi, pemberian bantuan sarana prasarana pertanian dan penanggulangan hama,perbaikan infrastruktur pengairan serta perbaikan pintu air Kaligangsa untuk mengurangi intrusi air asin ke lahan pertanian.

“Stok operasional beras yangdikuasai Bulog Sub Divre VI Pekalongan per 18 Juni 2014 sejumlah48.285 ton setara beras, mampu memenuhi kebutuhan operasional hingga 8 bulan ke depan (sampaiFebruari 2015), selain itu BulogSub Divre VI Pekalongan menguasai 120 ton gula yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegasnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita