Sabtu, 26/07/2014, 01:26:01
Mudik Gratis Lewat Kapal Laut Tiba di Pelabuhan Tegal
Laporan Johari

Para pemudik turun dari kapal dari Jakarta di Pelabuhan Tegal (Foto: Johari)

PanturaNews (Tegal) - Untuk pertama kalinya Kapal Motor Penumpang (KMP) berkapasitas 250 orang dan 100 sepeda motor berlabuh di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah.KMP Kuala Batee II, mengangkut 48 sepeda motor dan 77 pemudik asal Kota Tegal dan sekitarnya, berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Kamis 24 Juli 2014 pukul 17.00 WIB, dan tiba di Pelabuhan Tegal Jumat 25 Juli 2014 pukul 16.00 WIB.

Kedatangan pemudik itu disambut oleh pejabat setempat, diantaranya Danlanal Tegal, Letkol Irwanto, Kapolsek Kawasan Pelabuhan AKP Riyanto, Kasat Airud AKP Karyono, pejabat Syahbandar, serta Wakil Walikota Tegal, HM Drs Nursoleh MPd.

Menurut Drs Johnny Siagian selaku Kepala Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (LLASDP), KMP Kuala Batee II ini khusus menuju Pelabuhan Tegal. KMP Kuala Batee II berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priuk Kamis 24 Juli pukul 17.00 WIB.

"Semestinya ada dua kapal yang menuju Pelabuhan Tegal yakni KMP Manunding Raya dan KMP Kuala Batee II. Namaun KMP Manunding Raya, sebagian besar membawa pemudik asal Cirebon dan Brebes, sehingga transit di Pelabuhan Cirebon. Ternyata sampai di Pelabuhan Cirebon pemudik turun semua, sehingga tidak bisa dilanjutnya ke Tegal," ungkap Johnny Siagian.

Johnny menambahkan, Minggu 27 Juli 2014 juga akan tiba lagi kapal yang lain. Sedangkan untuk arus balik, akan dibarangkat pada tanggal 02 Agustus 2014 pukul 17.00 WIB. "Pemudik tidak dipungut biayaalias gratis. Ini program pemerintah untuk mengurangi kemacetan di jalur darat. Target kami disaat arus balik, bisa mengangkut 250 penumpang dan 100 sepeda motor," imbuhnya.

Johnny berharap masyarakat yang hendak balik ke Jakarta bisa menggunakan KMP secara gratis dengan mendaftar di Dinas Perhubungan atau di pelabuhan, Ini merupakan rintisan bahwa kapal penumpang bisa berlabuh di Pelabuhan Tegal. Kedepan diharapkan pemerintah setempat bisa mengusahakan agar Pelabuhan Tegal bisa menjadi pelabuhan niaga," harapnya.

Sementara menurut salah satu penumpang asal Kelurahan Panggung, Govar (25), mudik melalui kapal laut lebih nyaman meskipun terlalu lama. "Alhamdulillah arus tidak terlalu kencang dan tidak ada ombak tinggi, namun udara sangat dingin. Kami tidak dipugut ongkos, gratis tis," ujar pemuda yang mengaku kerja di perusahaan otomotif Jakarta.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita