Kamis, 15/09/2016, 06:06:07
Calon Tunggal, Pilkada Brebes Tetap Demokratis
Laporan Zaenal Muttaqin

Ilustrasi

PanturaNews (Brebes) - Kemungkinan besar Pilkada Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 2017 mendatang hanya akan diikuti oleh calon tunggal. Meski begitu Pilkada Brebes akan tetap demokratis dan sesuai dengan kontitusi.

Hal itu diungkapkan oleh aktivis LSM dari Bumiayu, Slamet Riyadi kepada PanturaNews.Com, Kamis 15 September 2016. "Meski calon tunggal tetap demokratis karena sesuai dengan kontitusi," ujarnya.

Menurutnya, Pemilu yang demokratis itu tidak ditentunkan oleh banyaknya calon. Meski calon tunggal tetap demokratis karena sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

"Dalam Undang-undang nomor 10 Tahun 2016 atas perubahan Undang-undang nomor 1 Tahun 2015 memperbolehkan calon tunggal," kata Slamet yang saat ini tengah menekuni ilmu hukum ini.

Pada Undang-undang juga menyatakan calon tunggal dapat menang jika mampu meraih suara sah sebanyak 50 persen lebih dari suara yang sah. Artinya, calon tunggal tetap dipilih melalui Pilkada.

"Jadi tidak serta merta dilantik jadi kepala daerah, tetapi tetap melalui proses pemilihan dan itu berarti demokratis," terang Slamet.

Sangat dimungkinkan Pilkada Brebes hanya akan ada calon tunggal. Mengingat masa pendataran calon bupati dan calon wakil bupati yang akan diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brebes pada tanggal 21-23 September 2016 mendatang.

Hingga waktu yang tinggal sepekan ini, tidak ada bakal calon yang memiliki dukungan kecuali Hj Idza Priyanti, yang saat ini menjabat sebagai bupati. Beberapa bakal calon lain yang sebelumnya sempat muncul, semakin redup dan sepi dukungan, terutama dari partai-partai.

Slamet menilai, minimnya calon untuk gelaran Pilkada Brebes itu menunjukkan mandulnya pengkaderan di partai politik. Terlebih manyoritas partai justru mendukung bakal calon dari petahana.

"Partai-partai sudah banyak yang memberikan dukungan pada calon petahana," tuturnya.

Adanya dukungan dari partai-partai itu secara tidak langsung menunjukkan adanya pengakuan atas prestasi dari petahana. Indikasi dukungan itu sudah sangat nampak hampir semua partai politik dan organisasi masyarakat (Ormas), termasuk Ormas keagamaan mendukung petahana.

"Mendukung itu salah satu bentuk pengakuan akan keberhasilan dan prestasi petahana," pungkas Slamet.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita