Anak adalah aset paling berharga yang tak ternilai dalam sebuah keluarga. Anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan kepada orangtua harus dijaga serta mendapatkan kualitas pendidikan yang baik.
Pendidikan yang diberikan orangtua terhadap anak bukan hanya pendidikan formal (sekolah). Kebutuhan anak dalam hal pendidikan formal (sekolah) wajib terpenuhi, karena maju mundurnya suatu bangsa dapat dilihat dari partisipasi warganya dalam hal pendidikan ini.
Keluarga, dalam hal ini adalah orang tua mempunyai tanggung jawab moral yang sangat berat atas kualitas pendidikan anaknya. Peran keluarga menjadi titik awal dalam tumbuh kembang dan kualitas anak. Orangtua harus mempunyai quality control yang baik terhadap anaknya.
Banyak orangtua yang minim dalam hal pengawasan terhadap anaknya, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan mempercayakan pendidikan sepenuhnya kepada pihak sekolah. Orang tua mengetahui sikap dan hasil belajar anaknya ketika di akhir semester guru membagikan lembar hasil belajar siswa, itupun tidak komprehensif.
Karena itu, perlu adanya komunikasi yang intens antara orangtua dan guru di sekolah. Sebaba, pendidikan yang diberikan orangtua kepada anaknya dalam lingkup keluarga lebih penting dan menjadi prioritas utama untuk membentuk kepribadian anak yang baik.
Program pendidikan keluarga meliputi seluruh kewajiban hidup beragama dimulai dari akidah, ibadah dan akhlak, yang diajarkan baik secara formal, diberitahukan dan dicontohkan oleh orangtua maupun dengan proses imitasi atau peniruan, sugesti dan transformasi yang tidak sengaja diajarkan oleh orangtua itu sendiri kepada anggota yang lainnya, sehingga untuk menjaga kemungkinan adanya kesalahan didik. Untuk itu maka orangtua berkewajiban mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama itu terlebih dahulu, secara baik dan sesuai dengan ketentuannya.
Lingkungan sosial yang lain juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan pribadi anggota keluarga, sehingga perlu adanya kerjasama antara keluarga dan masyarakat di dalam membina anggota-anggota keluarga yang menjadi anggota masyarakat itu sendiri. Kerjasama ini dilakukan dengan cara menciptakan suatu kondisi masyarakat yang betul-betul menggunakan nilai-nilai dan normal yang telah ditetapkan, sehingga output (keluaran) pendidikan keluarga dapat menyambung dengan proses yang terjadi pada kehidupan masyarakat.
Pemerintah dalam hal ini mempunyai fungsi dan peran untuk memmpin, mengatur, membimbing dan menunjukan arah proses pendidikan yang harus dilaksanakan di dalam keseluruhan lembaga yang terdapat pada masyarakat, sehingga penyimpangan dan salah didik tidak akan terjadi.
Peran dan fungsi keluarga dalam hal ini orangtua adalah yang pertama, pendidik yang harus memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap anak-anaknya. Kedua, pemimpin keluarga yang harus mengatur anggota keluarganya (anak). Ketiga, memberikan contoh tipe keluarga ideal untuk diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Keempat, keluarga bertanggung jawab atas terwujudnya tumbuh kembang anak dalam bermasyarakat.
Apabila dilihat dari segi kewajibannya, orangtua sebagai pemimpin keluarga mempunyai kewajiban untuk menginternalisasi sendi-sendi spiritual (keagamaan). Dalam hubungannya dengan anak, orangtua berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan kesejahteraan anak itu sendiri yang meliputi agama, kejiwaan, pendidikan, ekonomi dan tempat tinggal. Sedangkan anak berkewajiban mentaati dan mengikuti apa yang diajarkan oleh orangtua kepada anak. Sinergitas perlu dibangun diatas pondasi keluarga yang kokoh antara orangtua dan anak.
Keluarga dalam konteks masyarakat luas berkewajiban menjaga keseimbangan kehidupan dalam bentuk fisik materiil maupun mental spiritual. Agar semua itu dapat berjalan dengan baik, peran keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang baik tentu harus membina dan mendidik anaknya terlebih dahulu agar hasil terhadap mendidik anak dalam keluarga bisa diterima oleh masyarakat dan menjadi teladan untuk yang lain. Keteladanan orangtua yang diperlihatkan kepada anaknya diharapkan anak mau meniru apa yang telah dilakukan orangtuanya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah keluarga harus menyiapkan orang-orang yang akan dijadikan model untuk dicontohkan kepada anaknya. Keluarga dalam hal ini orangtua harus mampu menjadi pemimpin, pembimbing, pengawas dan pendamping di dalam kehidupan anggota keluarganya seperti anak-anaknya. Orangtua harus mempunyai rencana yang matang bagi masa depan anaknya. (ZM)
(Ade Irmanus Sholeh, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Peradaban Bumiayu (UPB)).