Rabu, 20/03/2013, 07:15:38
Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Bersifat Klasik
Laporan Takwo Heriyanto

Ilustrasi

PanturaNews (Brebes) - Penyebab kematian Ibu melahirkan masih bersifat klasik seperti adat istiadat, jumlah penduduk, pelayanan kesehatan yang belum optimal dan kondisi geografis. Selama ini, penanganan yang difokuskan baru sebatas pada pelayanan kesehatan.

“Penyebab kematian ibu melahirkan karena Eklamasi/Hipertensi, Perdarahan dan Infeksi sudah mendapatkan pelayanan yang prima,” ujar Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Pemkab Brebes melalui Kabid PUG dan KHP, Dra Hj Farikha, Rabu 20 Maret 2013.

Sedangkan faktor penyebab non medis, kata Farikha, belum mendapatkan perhatian yang memadai, seperti budaya tentang pengambilan keputusan, rendahnya pendidikan atau pengetahuan ibu, belum berjalannya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan rendahnya perhatian suami terhadap kesehatan ibu.

Menurutnya, strategi yang perlu dilakukan untuk menurunkan AKI yaitu dengan melakukan pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender. Realisasinya, dengan mengadakan penguatan Pokjatap GSIB.

Terkait dengan Angka Kematian Ibu (AKI) karena hamil, melahirkan, dan nifas di Jawa Tengah, lanjut Farikha, mengalami fluktuatif. Namun trennya terus naik, tercatat sejak tahun 2010 AKI sebesar 104,42 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), tahun 2011 naik lagi menjadi 116,01/100.000 KH dan tahun 2012 juga naik menjadi 116,33/100.000 KH. Sebagai penyumbang tingginya AKI tersebut, adalah lima Kabupaten yakni Brebes, Pemalang, Kab Tegal, Banyumas dan Kota Semarang.

Padahal, Pecepatan penurunan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang diamanatkan dalam MDGs harus mencapai 100/100.000 KH pada tahun 2015. “Artinya, harus ada upaya-upaya konkrit untuk percepatan penurunan AKI dan AKB, khususnya di Kabupaten Brebes," pungkasnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita