PanturaNews (Brebes) - Kejadian misterius dialami pengemudi bus Sumber Alam, Eko. Bus jurusan Jakarta-Jogjakarta dengan nomor polisi AA 1701 BL yang dikemudikan warga Jogjakarta ini, berangkat dari arah Jakarta menuju Jogyakarta melewati jalur alternatif Brebes, Jawa Tengah (Jateng).
Yakni dari jalan pertigaan Gedung Nasional atau tepatnya depan Universitas Widyamanggalia Brebes menuju jalan Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes. Bukan dari jalur Brebes arah Jatibarang. Jalau alternatif tersebut dilalui karena sang pengemudi belum hafal jalur alternatif Brebes menuju Jogjakarta.
Sesampainya di pertigaan jalan Desa Wangandalem, bus yang membawa sekitar 30 penumpang ini berbelok arah kiri, hingga tembus ke jalan perempatan Desa Terlangu, Kecamatan Brebes. Tiba di jalur alternatif tersebut, mestinya sang pengemudi belok kiri menuju arah Jatibarang.
Namun, sang pengemudi justru mengarah lurus ke barat yang nota benenya adalah jalan buntu Desa Terlangu, karena terdapat tanggul sungai Pemali. Sang pengemudi memilih arah jalur alternatif tersebut karena atas petunjuk warga yang mengenakan jubah hitam misterius berdiri di sekitar lokasi.
Warga berjubah hitam misterius itu, memberi petunjuk kepada sang pengemudi agar bus yang dikendarainya diparkirkan terlebih dahulu karena tidak bisa langsung belok kiri mengingat badan jalan yang sempit. Akan tetapi, begitu hendak diparkirkan, dua penumpang yakni laki-laki dan perempuan di dalam bus tersebut memberitahukan kepada sang pengemudi untuk terus melaju, karena menurutnya terdapat jalan tol yang akan menuju jalur alternatif menuju Jogjakarta.
Karena sang pengemudi tidak tahu, akhirnya menuruti apa yang telah diberitahukan dua orang penumpang tersebut. Sang pengemudi kemudian melaju kendaraan busnya dengan menaiki tanggul sungai Pemali desa setempat. Namun, sang pengemudi tidak sadar bahwa bus yang di kendarainya itu menaiki jalan tanggul sungai Pemali yang belum beraspal. Padahal, kendaraan truk atau lainnya saja tidak bisa melewatinya.
Meski begitu, sang pengemudi justru menganggap bahwa jalan tanggul sungai Pemali yang dilaluinya itu memang jalan tol, bahkan menurutnya terdapat sebuah restoran. Kejadian itu pada Senin 1 September 2014 sekitar pukul 16.00 WIB. Beruntung, bus yang sarat dengan penumpang itu tidak terjerumus ke sungai Pemali.
Bus baru bisa turun dari jalan tanggul tersebut pukul 18.30 WIB, yang akhirnya terperosok ke dalam saluran air/got kecil yang berada di kanan jalan. Namun, bus akhirnya bisa kembali seperti semula. Selanjutnya bus melaju pelan ke arah jalur alternatif sebenarnya.
Saat sampai di perempatan jalan, badan bus mengenai gapura Desa Terlangu hingga mengakibatkan gapura bertuliskan jalan gotong royong ambrol. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, sang pengemudi mengaku sempat tak sadarkan diri, karena menurut penuturannya dua penumpang yang memberikan petunjuk itu, tiba-tiba tidak berada di dalam bus yang dikendarainya.
"Itu menurut penuturan langsung pengemudi Bus Sumber Alam, yang sempat saya tanyakan kejadiannya, kok bisa sampai seperti ini," ujar warga setempat, Hartoyo (42), Senin 1 September 2014, pukul 21.00 WIB. Dia mengatakan, kejadian yang dianggap aneh itu membuat gempar warga desa setempat dan sekitarnya.
Sementara Sekdes Terlangu, Teguh Meiharto menambahkan, Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) atas nama PO. Sumber Alam dengan nomor polisi AA 1701 BL, yang dipegang sang pengemudi diberikan kepada yang bersangkutan (Teguh-red), padahal ia tidak memintanya.
"Sang pengemudi mengatakan, sudah ini STNK dipegang dulu saja sama bapak. Saya lagi bingung pak. Ini saja saya tidak berani mengemudikan lagi dan diganti dengan pengemudi cadangan saya," tutur Teguh meniru ucapan sang pengemudi.
Wartawan PanturaNews dilengkapi indentitas yang tertera pada box redaksi, jika terjadi pemungutan uang dalam peliputan berita. Hubungi Kantor Redaksi:Jl. Ayam No 29 Randugunting Kota Tegal atau E-mail:redaksi@panturanews.com atau HP:081575522283