PanturaNews (Brebes) - Kepala SD Negeri 04 Kretek, Kacamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Nur Laeli membantah pihaknya melarang halaman sekolahnya digunakan untuk kegiatan memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI pada beberapa waktu yang lalu.
"Kami tidak pernah melarang SD Negeri Kretek 04 digunakan untuk kegiatan HUT RI," katanya kepada PanturaNews.Com, Rabu 26 Agustus 2015.
Menurutnya, pihaknya tidak memiliki landasan untuk pelarangan tersebut. Sebab, tidak ada permohonan dari pihak panitia maupun warga, baik dengan surat maupun lisan. "Kami tidak memiliki dasar untuk melarang, surat atau pun permohonan lisan tidak ada dan tidak ada komunikasi sebelumnya," ucap Nur Laeli.
Dikatakan, bahkan beberapa kali rapat panitia kegiatan peringatan HUT RI ke 70 itu telah dilaksanakan di SD Negeri Kretek 04 pada tanggal 16 Agustus 2015, juga halamannya digunakan untuk kegiatan lomba. Pihaknya juga tidak pernah mempermasalahkannya.
"Kami heran kenapa tiba-tiba muncul berita kami melarang penggunaan SD untuk kegiatan HUT RI dan warga protes," kata Nur Laeli.
Kata dia, kejadian yang sesungguhnya ruang kelas masih digunakan untuk rapat panitia HUT RI sampai lima kali. Halaman SD masih digunakan untuk lomba pada tanggal 16 Agustus 2015.
Setelah digunakan untuk kegiatan HUT RI, kondisi sekolah kotor terutama di halaman dan salah satu ruang kelas. Setelah itu, pihak sekolah keberatan jika kegiatan resepsi juga akan dilakukan di sekolahnya. Sementara dari panitia maupun warga juga tidak ada yang datang untuk memberitahukan atau ijin untuk menggunakan SD.
Bahkan belakangan muncul surat yang mengatasnamakan warga Dukuh Wargamulya tempat SD Negeri 04 Kretek itu berada, meminta agar Kepala Sekolah dan salah satu gurunya dimutasi. Surat usulan mutasi yang katanya hasil musyarah warga pada tanggal 24 Agustus 2015 itu, ditujukan kepada Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Paguyangan.
Adanya surat itu membuat para guru juga menuntut jika Kepala Sekolah benar dimutasi, para guru juga minta ikut dimutasi pula. Menurut para guru itu, selama ini sekolahnya juga sering digunakan untuk kegiatan masyarakat, termasuk untuk kegiatan pengajian. Sampai saat ini juga tidak pernah ada gejolak dari warga apalagi protes atau demo.
"Di sekolah adem dan nyaman saja tidak ada protes atau pun gejolak dari para wali murid," kata Mujenah salah satu guru.
Diberitakan sebelumnya, kebijakan SD Negeri Kretek 04, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, melarang halaman sekolahnya digunakan untuk kegiatan warga sekitar memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, diprotes warga sekitar. Mereka mengancam akan demo dan menarik seluruh kontribusi warga yang selama ini diberikan kepada sekolah.
Warga protes karena menilai kebijakan kepala sekolah mengada-ada, dengan alasan yang tidak masuk akal. Apalagi, selama ini semua kegiatan hari besar yang dilaksanakan warga sekitar, berpusat di halaman sekolah tersebut.
Iwan (41), salah seorang warga Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan, menuturkan warga protes karena halaman SD selama ini menjadi tempat satu-satunya untuk semua kegiatan warga dalam rangka peringatan hari besar, termasuk HUT Kemerdekaan RI. Namun, mendadak dilarang digunakan sehingga warga bergejolak.
Wartawan PanturaNews dilengkapi indentitas yang tertera pada box redaksi, jika terjadi pemungutan uang dalam peliputan berita. Hubungi Kantor Redaksi:Jl. Ayam No 29 Randugunting Kota Tegal atau E-mail:redaksi@panturanews.com atau HP:081575522283